Kamis, 24 November 2011

KISAH HIDUPKU

MY MEMORY

Kita hidup di dunia ini dengan tujuan yang sama yaitu mencari kebahagiaan hidup baik di dunia dan di kehidupan akhirat, yang membedakannya hanyalah bagaimana cara kita mencapai tujuan itu dan menjalani kehidupan ini. dalam hidup tentunya banyak sekali warna-warninya, hidup itu bagaikan sebuah roda kadangkala kita berada di atas, kadangkala kita berada di bawah.

“Aku dilahirkan sekitar 24 tahun yang silam, aku terlahir dari keluarga yang pas-pasan. Meskipun begitu aku amat bersyukur, karena aku hidup dengan kedua orang tua yang harmonis. Memilki ayah yang sangat bertanggung jawab dengan keluarga dan amat menyayangi anak-anaknya. Ibuku juga sama dengan ayah, ibu yang cantik dan amat penyabar. Kami hidup di sebuah pondok persawahan yang sangat jauh dari pemukiman penduduk. Sungguh ironis memang,, meskipun kami memiliki kakek dan nenek yang amat terpandang dikampung kami, tapi mereka amat membenci keluargaku, tak tau sebabnya mengapa mereka begitu hingga membuat hatiku sakit selama bertahun-tahun hingga sekarang. Oh kakek….oh nenek,…tidak bisakah kalian menyayangi kami seperti cucu-cucumu yang lain….????????

“Tapi,…meskipun hidup kami amat menyedihkan begitu kami tak pernah lupa untuk berdoa, kami yakin masih ada yang sangat menyayangi kami, masih ada yang peduli dengan keluarga kami yang pas-pasan. Aku selalu teringat pesan ayah-dan ibu”..Anak-anaku kalian tak perlu bersedih dan berkecil hati,.. Allah tidak pernah tidur, Allah selalu menyayangi kita,..pesan yang amat bermakna bagi kami anak-anaknya”…

“Doa ayah dan ibu didengar oleh sang Khalik,.. setelah sekian tahun kami hidup menderita,, tak disangka-sangka Ibuku Lulus tes Pegawai Negeri sipil” Allhamdullilah sujud syukur kami sekeluarga untuk sang Pencipta, untuk sang maha Agung…kini hidup kami sudah lebih dari cukup

“ Namun kebahagiaan itu tak lama kami rasakan, keimanan kami kembali di uji, selang 5 tahun kemudian ayah yang amat kami banggakan, kami sayangi jatuh sakit. Begitu besar biaya yang harus ibu keluarkan. Biaya rumah sakit yang begitu mahal dan keterbatasan obat juga menjadi hal yang paling buruk. “Kami panic, kami takut,..hal-hal buruk mulai hadir dalam pikiranku,.. kami tak henti-hentinya berdoa untuk kesembuhan ayah. Namun apa mau dikata, Allah berkehendak lain. “Ayah meninggal menghadap sang Khalik,. Aku menjerit tak berdaya, aku marah, sulit untuk diterka teka-teki ini. “Ayah mengapa begitu cepat meninggalkan kami,.. Kami yang masih kecil-kecil yang masih membutuhkan kasih sayang dari mu ayah, kami yang masih sangat membutuhkan perlindungan dari mu…”namun aku bangga sama ibu, ibuku yang cantik dengan sabar dan tegar menghadapi lagi cobaan ini.” Mulai saat itu, ibulah satu-satunya yang menjadi tulang punggung keluarga, menjadi ibu serta menjadi ayah bagi anak-anaknya.”

“Tak terasa kini aku telah tumbuh dewasa, berkat ibu aku bisa seperti ini, kegigihan ibu dan kekuatan dari ibu kami bisa bertahan dan tumbuh menjadi dewasa. “Terimakasih Ibu,…berkat ibu aku bisa seperti sekarang ini,.”kini aku telah lulus serjana”…”Tak tau apa yang harus aku katakan”” I Love You Mom””. Tetaplah bertahan menjadi Ibu yang baik untuk anak-anakmu ini…….

“Bersambung……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar